Syafakallah atau Syafakillah, Arti, Makna dan Penjelasannya
Syafakallah atau Syafakillah, Arti, Makna dan Penjelasannya

Syafakallah atau Syafakillah, Arti, Makna dan Penjelasannya

Syafakallah atau Syafakillah, doa yang dianjurkan diucapkan ketika menjenguk orang yang sedang sakit. Menjenguk orang sakit merupakan salah satu anjuran Rasulallah, dan kita juga dianjurkan untuk mendoakan orang yang sakit tersebut.

Terutama bagi umat muslim jika ada keluarga, kerabat, tetangga atau juga teman yang sedang sakit, maka luangkanlah waktu untuk menjenguknya atau biasa disebut dengan takziah. Ketika takziah, disunatkan juga untuk mendoakan kesembuhannya.

Selain mempererat tali persaudaraan antar sesama muslim dengan menjenguk orang yang sedang sakit, dapat menghibur mereka sehingga memiliki motivasi dan semangat untuk segera sembuh dan sehat kembali.

Pengertian Syafakallah atau Syafakillah Serta Penggunaannya

Sebagian besar umat muslim terkadang ragu antara Syafakallah atau Syafakillah dalam menggunakan doa yang dipakai ketika menjenguk orang yang sedang sakit. Bahkan mereka juga tidak mengetahui mengenai arti, pengertian serta penggunaannya.

Doa merupakan salah satu jembatan penghubung antara seorang hamba dengan penciptanya, sehingga dalam berdoa juga diusahakan dapat mengetahui arti serta tujuannya. Termasuk doa ketika menjenguk orang yang sakit.

Terdapat kalimat khusus dalam sebuah doa sehingga maksud dan tujuan dari doa yang dipanjatkan benar-benar ditujukan bagi yang sedang sakit. Sehingga doa tersebut sesuai dengan kondisi serta keadaan pada saat itu.

Bagi kalian umat muslim yang belum mengetahui doa mana yang harus diucapkan ketika menjenguk orang yang sakit, Syafakallah atau Syafakillah. Berikut akan dibahas arti, pengertian serta penggunaannya.

1.     Syafakallah atau syafakillah

Maksud dari kalimat Syafakallah adalah semoga Allah SWT memberikan kesembuhan kepadamu (untuk laki-laki).  Menurut ilmu shorof, kalimat tersebut diucapkan ketika orang sakit tersebut adalah laki-laki.

Sementara untuk perempuan ucapan doanya adalah Syafakillah,  yang memiliki makna yaitu ucapan untuk mengharap kesembuhan bagi sosok perempuan yang sedang jatuh sakit.

Selain itu terdapat pula kalimat lain yang dapat diucapkan ketika mendoakan orang yang sedang sakit seperti.

2.     Syafakumullah

Syafakumullah memiliki arti “ Semoga Allah memberikan kesembuhan kepada kalian (laki-laki). Berdasarkan ilmu shorof kalimat tersebut ditujukan bagi dua orang laki-laki yang sedang sakit. Sehingga penggunaannya tidak tepat apabila yang sakitnya satu orang.

3.     Syafahullah

Selain kalimat Syafakallah atau Syafakillah , terdapat kalimat lainnya dalam mendoakan orang yang sedang sakit, Seperti Syafahullah.

Arti dari Syafahullah adalah “ Semoga Allah memberikan kesembuhan kepadanya (laki-laki). Menurut ilmu shorof kalimat ini digunakan untuk medoakan seseorang yang sedang sakit berjenis kelamin laki-laki, namun keberadaannya jauh.

4.     Syafahanallah

Syafahanallah memiliki arti “Semoga Allah memberikan kesembuhan kepadanya (perempuan)”. Kalimat ini dapat digunakan untuk mendoakan seorang perempuan yang sedang sakit namun posisinya jauh dari kamu.

5.     Syafahumullah

Arti dari kalimat ini adalah “Semoga Allah memberikan kesembuhan kepada mereka (laki-laki”. Kalimat ini tepat diucapkan ketika menjenguk orang yang sedang sakit (laki-laki) lebih dari satu orang yang berada pada satu tempat pengobatan.

6.     Syafahunnallah

Syafahunnallah adalah kalimat selain Syafakallah atau Syafakillah dalam mendoakan orang sakit. Arti dari kalimat ini adalah “Semoga Allah memberikan kesembuhan kepada mereka (wanita)”.

Kalimat ini dapat digunakan ketika menjenguk orang yang sakit berjenis kelamin perempuan lebih dari satu orang yang ditempatkan pada satu ruangan.

Sehingga kamu tidak peru mendoakan satu per satu ketika terdapat kerabat atau teman perempuanmu yang sakit lebih dari satu orang dan dirawat dalam satu tempat.

Hadits Anjuran Menjenguk Orang yang Sedang Sakit

Anjuran untuk menjenguk orang yang sedang sakit bagi umat muslim telah jelas haditsnya. Selain dapat mendoakan kesembuhan bagi mereka dengan kalimat Syafakallah atau Syafakillah, tujuannya lainnya adalah untuk menghibur mereka.

Terdapat beberapa hadits Rasulullah SAW yang menganjurkan menjenguk orang yang sedang sakit seperti:

7.     Hadits Pertama

Nabi SAW. menghabiskan waktu, ”orang yang menjenguk orang yang sakit maka ia akan berjalan di taman surga sampai dia kembali.”

Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Muslim dari sahabat Tsauban ra (yang merupakan bekas budak Rasulullah SAW).

Imam An-Nawawi Al-Bantani menjelaskan, bahwa maksud dari hadits tersebut adalah setiap orang yang mengunjungi orang yang sedang sakit dilimpahkan pahala seperti ia berada di taman surga yang dikelilingi berbagai buah-buahan.

Ketika menjenguk orang sakit juga dianjurkan untuk mendoakannya dengan kalimat Syafakallah atau Syafakillah, atau kalimat lainnya yang disesuaikan dengan jenis kelamin, tempat dan banyaknya orang yang sakitnya.

1.     Hadits Kedua

Nabi saw. bersendawa, “siapa yang menjenguk orang sakit yang shalih. Maka keluarlah tujuh puluh malaikat yang meminta ampun untuknya, dan mereka keluar dari gudang orang yang sakit itu dan mereka masuk ke rumahnya.”

Hadits ini belum diketahui sanad serta perawiannya, begitu juga penjelasan imam An-Nawawi Al-Bantani saat mensyarah hadits ini tidak menyebutkan perawi dan riwayatnya.

2.     Hadits Ketiga

Dari Abu Umamah, Rasulullah SAW. pernah bermimpi.

“orang yang mengunjungi orang yang sakit itu berjalan di dalam rahmat Allah, dan Rasulullah SAW. baringkan tangannya di atas pinggangnya, kemudian dia merasa, seperti ini mendatangi dan membelakangi, dan jika dia duduk di sampingnya (orang yang sakit) maka rahmat Allah SWT. Telah mencakupnya.”

Hadits-hadits tersebut menjelaskan seberapa pentingnya dalam menjenguk orang yang sakit, di mana bagi yang menjenguk akan mendapatkan pahala yang besar, ditambah lagi jika ketika menjenguk mengucapkan doa Syafakallah atau Syafakillah.

Bagi kita, ketika menjenguk orang sakit sejatinya bahwa kita sedang mengumpulkan “saksi-saksi Allah SWT di muka bumi”.

Nabi SAW bersedih, “Barangsiapa yang menjenguk orang sakit, maka ada seorang yang berseru dari langit, Kamu adalah orang baik, dan langkahmu juga baik dan kamu berhak menempati satu tempat di surga.” (HR. Turmudzi).

Adab Menjenguk Orang yang Sakit

Selain mendoakan dengan menggunakan kalimat-kalimat di atas, terdapat beberapa adab ketika kamu akan menjenguk orang yang sedang sakit.

Menurut agama islam segala sesuatu itu ada tata cara dan adabnya begitu juga ketika menjenguk orang sakit. Sehingga tidak asal-asalan serta menyiapkan segala sesuatu yang dapat meghibur yang sakit. Adab-adab tersebut adalah:

·        Berdoa

Yang paling utama ketika menjenguk orang sakit adalah mendoakan kesembuhannya. Terdapat beberapa doa yang dapat dipanjatkan ketika menjenguk orang sakit selain Syafakallah atau Syafakillah.

Salah satu doa yang dapat dipanjatkan adalah

Allahumma rabban nasi, adzhibil ba’sa. Isyfi. Antas syafi. La syafiya illa anta syifa’an la yughadiru saqaman.

Artinya: “Tuhanku, Tuhan manusia, hilangkanlah penyakit. Berikanlah kesembuhan karena Kau adalah penyembuh. Tiada yang dapat menyembuhkan penyakit kecuali Kau dengan kesembuhan yang tidak menyisakan rasa nyeri.”

Atau

As’alu allahal adzhiima rabbal ‘arsyil ‘adzhiimi an yassfiyaka.

Artinya: “Aku memohon kepada Allah yang agung, Tuhan arasy yang megah agar menyembuhkanmu.”

·        Membawa Oleh-Oleh

Adab selanjutnya ketika menjenguk orang yang sakit adalah membawa oleh-oleh atau buah tangan. Tujuannya adalah untuk menghibur dan memberikan semangat bagi yang sakit untuk segera sembuh.

Dalam menjenguk selain berdoa Syafakallah atau Syafakillah, juga jangan sampai kita membebani orang yang sedang sakit ataupun keluarganya, dengan membawa buah tangan diharapkan dapat meringankan beban mereka

·        Menutup Aurat

Menutup aurat merupakan adab lainnya dalam takziah. Maksud aurat di sini bukan hanya sekedar menutupi hal yang tidak boleh dilihat oleh lawa jenis saja, tetapi juga aib dari orang yang sedang sakit.

Sehingga jangan sampai ketika atau setelah takziah, kita mengumbar keadaan atau kondisi yang sedang dialami oleh yang sakit, meskipun kita melihat sendiri secara langsung keadaannya. Hal ini dilakukan untuk menjaga kehormatannya.

·        Memberi Semangat dan motivasi

Adab terpenting lainnya ketika menjenguk orang sakit adalah memberikan semangat untuk dapat segera sembuh dan sehat kembali selain berdoa dengan kalimat Syafakallah atau Syafakillah.

Berikanlah kata-kata yang dapat memotivasi, sehingga dapat memberikan pikiran positif bagi orang yang sakit tersebut dan bersemangat untuk menjalani cobaan sakit yang diberikan kepadanya serta memiliki keinginan yang kuat untuk dapat sembuh kembali.

Hal sekecil ini dapat memberikan dampak yang sangat baik bagi orang yang sedang sakit tersebut, sehingga pikiran positif bisa tetap terjaga.

Cara dalam menghiburnya adalah dengan memberi tahu hikmahnya, bahwa sakit adalah salah satu bentuk kasih sayang Allah terhadap hamba-Nya, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW:

“Orang mukmin yang ditimpa kesusahan, kesedihan atau sakit yang terus-menerus sampai kepada kesengsaraan yang menyusahkan, maka Allah akan menghapus kejelekan-kejelekannya dengannya (sakit tersebut),” (H.R. Tirmidzi).

·        Tunjukan Kepedulian Kamu

Selain memberi semangat dan berdoa Syafakallah atau Syafakillah, adab selanjutnya ketika menjenguk orang sakit yaitu tunjukkan kalau kita benar-benar peduli pada keadaan serta kondisinya.

Tanyakan mengenai perkembangan kondisi kesehatan serta hal lainnya dalam menunjukkan  rasa simpati kita kepadanya.

Dari Ibnu Sinni Rasulullah saw. bersabda:

“Di antara kesempurnaan menjenguk adalah engkau meletakkkan tangannya pada bagian tubuh orang yang sakit sambil bertanya “Bagaimana keadaanmu pagi ini? Atau bagaimana keadaanmu sore ini?”

·        Memberikan Hal yang Diinginkan

Adab menjenguk dengan memberikan apa yang diinginkan oleh orang yang sakit ini pernah ditunjukkan oleh Rasulullah.

Pada kitab Sunan Ibnu Majah menceritakan bahwa Rasulullah saw pernah menjenguk seorang lelaki kemudian beliau bertanya:

“Apakah engkau menginginkan sesuatu? Mau kue?” lelaki itu menjawab “Ya”.

Rasul SAW. pun mencarikan kue untuknya.

·        Melarang untuk Berharap Kematian

Dengan berdoa Syafakallah atau Syafakillah, kita berharap supay orang yang sakit dapat diberikan kesembuhan.

Namun ketika orang yang sakit mengeluh mengenai rasa sakit yang dideritanya, sering kali orang yang sakit parah akan merasa putus asa dan berujung pada harapan kematian untuk menjemputnya.

Padahal kematian merupakan salah satu rahasia Allah SWT dan hanya Dia yang mengetahuinya. Sehingga salah satu yang dapat kita berikan ketika menjenguknya adalah memberikan nasihat yang dapat berupa larangan untuk menginginkan kematian.

Tetapi lebih kepada untuk selalu mengingat Allah SWT, bahwa semuanya adalah rahasia dan kehendak-Nya. Serta, janganlah lupa untuk mendoakannya dengan menggunakan doa yang telah dicontohkan Rasulullah seperti Syafakallah atau Syafakillah.

Sebagaimana yang pernah ditunjukkan oleh Rasul ketiak mengunjungi pamannya.

“Wahai paman! Janganlah engkau mengharap kematian. Sebab bila selama ini engkau berbuat baik, kemudian (umurmu) ditangguhkan, maka itu adalah kebaikan yang ditambahkan kepada kebaikanmu dulu, dan itu baik bagimu.”

“Bila selama ini engkau berbuat tidak baik, kemudian (umurmu) ditangguhkan, lalu engkau diberi kesempatan untuk bertaubat dari kesalahanmu, maka itu pun baik pula bagimu. Maka, janganlah engkau mengharap kematian.” (HR. Ahmad dan Hakim).

Menjenguk orang yang sedang sakit merupakan salah satu hal yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah. Terdapat adab-adab dalam menjenguk orang sakit seperti mendoakan akan kesembuhannya dengan kalimat Syafakallah atau Syafakillah, maupun doa lainnya.