Doa Setelah Wudhu Pendek Singkat Arab Latin Beserta Artinya
Doa Setelah Wudhu Pendek Singkat Arab Latin Beserta Artinya

Doa Setelah Wudhu Pendek Singkat Arab Latin Beserta Artinya

Sebaiknya pahami terlebih Doa setelah Wudhu sebelum mempelajari lebih lanjut tentang shalat baik secara syarat dan rukunnya. Karena salah satu rukun dan syarat yang diikuti adalah sahnya wudhu seorang hamba.

Sangat disayangkan bagi umat Islam yang sering berwudhu sebelum shalat. Namun, mereka tidak mengetahui syarat dan batasannya. Umat Islam harus bersuci agar shalatnya diterima di sisi Allah SWT. Shalat fardhu dianggap batal jika tidak berwudhu, dengan beberapa pengecualian.

Wudhu adalah komponen dari ritual penyucian yang dilakukan umat Islam dalam urutan yang telah ditentukan oleh Islam. Pada kenyataannya, amalan ini dilakukan setiap hari, yakni sebelum mengerjakan shalat fardhu. Karena umat Islam dituntut dalam keadaan suci baik hadas besar maupun kecil ketika beribadah kepada Allah SWT.

Sebelum melakukan sholat atau ritual lainnya, seperti membaca Alquran atau berziarah, wudhu juga dilakukan. Namun satu hal yang harus diingat saat berwudhu harus membaca seluruh doa dan Doa setelah Wudhu.

Pengertian Wudhu dan Dalilnya

Dengan membasuh dan mengusap anggota badan, Wudhu mengarahkan dan menyebarkan sebagian air. Hal ini bertujuan untuk menghilangkan hadats sebagai prasyarat sahnya shalat.

Dan ibadah lainnya yang mewajibkan seorang hamba untuk berwudhu terlebih dahulu. Setelah itu membaca Doa setelah Wudhu.

Menurut Sutomo Abu Nashr, L.C. dalam buku Fiqih Wudhu Mazhab Version, dari bahasa Arab wudhu secara bahasa berasal dari frase al-wadi’ah. Arti kata ini adalah an-Nadzafah, atau kebersihan.

Dalam kitab al-Majmu’ Syarh al-Muhadzdzab, Imam an-Nawawi menyatakan:

“Wadh’ah, yang berarti kebersihan, dari sinilah kata Wudhu berasal.”

Selain itu, Imam Asy Syirbi menulis tentang wudhu dalam terminologi syar’i dalam kitab Mughnil Muhtaj Ilaa Ma’rifati Ma’aani Alfadzi al-Minhaj.

“Menurut terminologi syar’i, wudhu adalah kegiatan yang dimulai dengan tujuan. Atau tindakan yang dimulai dengan niat dan melibatkan penggunaan air pada anggota tubuh tertentu.”

Sebagaimana Firman Allah dalam Al-Qur’an Surat Al-Maidah Ayat 6

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِذَا قُمۡتُمۡ إِلَى ٱلصَّلَوٰةِ فَٱغۡسِلُواْ وُجُوهَكُمۡ وَأَيۡدِيَكُمۡ إِلَى ٱلۡمَرَافِقِ وَٱمۡسَحُواْ بِرُءُوسِكُمۡ وَأَرۡجُلَكُمۡ إِلَى ٱلۡكَعۡبَيۡنِۚ وَإِن كُنتُمۡ جُنُبٗا فَٱطَّهَّرُواْۚ وَإِن كُنتُم مَّرۡضَىٰٓ أَوۡ عَلَىٰ سَفَرٍ أَوۡ جَآءَ أَحَدٌ مِّنكُم مِّنَ ٱلۡغَآئِطِ أَوۡ لَٰمَسۡتُمُ ٱلنِّسَآءَ فَلَمۡ تَجِدُواْ مَآءٗ فَتَيَمَّمُواْ صَعِيدٗا طَيِّبٗا فَٱمۡسَحُواْ بِوُجُوهِكُمۡ وَأَيۡدِيكُم مِّنۡهُۚ مَا يُرِيدُ ٱللَّهُ لِيَجۡعَلَ عَلَيۡكُم مِّنۡ حَرَجٖ وَلَٰكِن يُرِيدُ لِيُطَهِّرَكُمۡ وَلِيُتِمَّ نِعۡمَتَهُۥ عَلَيۡكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَشۡكُرُونَ (المائدة : 6)

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! apabila kamu hendak mengerjakan sholat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub, maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan debu itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.” (Q.S. Al-Maidah : 6)

Diperjelas juga di dalam beberapa hadits shahih

Bahwa Rasulullah SAW Bersabda :

لاَ يَتَوَضَّأُ رَجُلٌ يُحْسِنُ وُضُوءَهُ، وَيُصَلِّي الصَّلاَةَ، إِلَّا غُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الصَّلاَةِ حَتَّى يُصَلِّيَهَا

Artinya : Tidaklah seorang lelaki yang berwudhu dengan memperbagus wudhunya lalu melaksanakan shalat kecuali ia diampuni dosanya di antara wudhunya itu hingga ia mengerjakan sholat. [HR. Bukhari : 160]

مَا مِنَ امْرِئٍ مُسْلِمٍ تَحْضُرُهُ صَلَاةٌ مَكْتُوبَةٌ فَيُحْسِنُ وُضُوءَهَا وَخُشُوعَهَا وَرُكُوعَهَا، إِلَّا كَانَتْ كَفَّارَةً لِمَا قَبْلَهَا مِنَ الذُّنُوبِ مَا لَمْ يُؤْتِ كَبِيرَةً وَذَلِكَ الدَّهْرَ كُلَّهُ

Artinya : Tidaklah seorang muslim ketika masuk waktu shalat wajib lalu ia sempurnakan wudhunya, khusyuknya, dan rukuknya melainkan hal itu menjadi pelebur dosa-dosa yang telah ia kerjakan sebelumnya selama ia tidak melakukan dosa besar. Dan hal itu berlaku disetiap waktu. [HR. Muslim : 228]

مَنْ أَتَمَّ الْوُضُوءَ كَمَا أَمَرَهُ اللهُ تَعَالَى، فَالصَّلَوَاتُ الْمَكْتُوبَاتُ كَفَّارَاتٌ لِمَا بَيْنَهُنَّ

Artinya : Barang siapa yang menyempurnakan wudhu sebagaimana yang Allah perintahkan maka sholat-sholat wajib yang ia kerjakan adalah pelebur dosa diantara sholat-sholat tersebut. [HR. Muslim : 231]

Berikut Ini Rukun Wudhu

Rukun Wudhu adalah seperangkat amalan yang jika diabaikan akan membuat amalan menjadi tidak efektif. Sementara rukun wudhu ada, ada enam kasus yang tidak satupun dari kasus ini dapat sepenuhnya ditinggalkan.

Akibatnya, jelas apa yang harus dilakukan sebelum melakukan enam rukun wudhu yang tercantum di bawah ini:

1.     Niat

Unsur utama yang harus tertanam dalam hati seorang hamba ketika muslim berwudhu adalah niat. Pernyataan verbal atau internal bahwa ini diperlukan untuk validitas wudhu berfungsi sebagai tujuan wudhu. Dan jangan lupakan untuk melafalkan Doa setelah Wudhu supaya rukunnya sah.

Wudhu melibatkan mencuci muka untuk pertama kalinya sambil memiliki tujuan di hati. Menurut ulama Hanabilah, wudhu membutuhkan niat, dan niat masih dapat diterima meskipun tindakan sudah dilakukan. Pendapat ini didukung oleh riwayat Umar bin Khattab, yang mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

“Sesungguhnya setiap perbuatan itu harus disertai dengan niat, dan balasan bagi setiap individu (yang melakukan perbuatan baik) tergantung pada niatnya.” ( HR Jama’ah).

2.     Membasuh Wajah

Dalam kitab Safinatun Najah, dijelaskan tentang membasuh atau mengalirkan air ke seluruh permukaan wajah dimulai dari tumbuhnya rambut hingga ke bawah dagu dan dari telinga kiri ke kanan.

3.     Membasuh Kedua Tangan Sampai Siku

Selanjutnya, cuci tangan sampai ke siku. Menurut hadits Rasulullah SAW, ini merupakan salah satu rukun wudhu.

Rasulullah SAW bersabda:

Yang artinya : Rasulullah SAW “Ketika Berwudhu” Mengalirkan air pada kedua siku (HR. Thabrani)

4.     Mengusap Sebagian Rambut Kepala

Mengusap sebagian rambut kepala merupakan rukun wudhu yang keempat. Terlepas dari kenyataan bahwa kepala seorang hamba tidak memiliki sehelai rambut pun, ini harus dilakukan.

Bahkan dijelaskan oleh mazhab Imam Syafi’i bahwa minimal tiga helai rambut diperbolehkan.

5.     Membasuh Kaki Sampai Mata Kaki

Membasuh kedua kaki sampai mata kaki adalah rukun wudhu yang kedua. Terkadang ketika umat Islam sedang berwudhu, mereka lalai untuk memperhatikan hal ini.

Jika air tidak tersebar secara merata dari ujung jari kaki sampai mata kaki, maka rukun wudhu tidak akan sempurna.

6.     Tertib

Tertib adalah tata cara berwudhu dari awal hingga akhir dengan urutan tertentu. Dari mulai niat dan Doa setelah Wudhu. Dilarang menghilangkan tiang wudhu. Misalnya, jika rukun ketiga dipindahkan ke rukun kedua, wudhu dianggap batal dan memiliki nama yang tidak sah.

Syarat Wudhu Sah

Memahami syarat-syarat wudhu berikut akan membantu kamu melakukan ritual dengan sempurna setelah mempelajari rukun wudhu:

  1. Islam: Wudhu yang dilakukan oleh non-Muslim tidak sah karena mereka bukan Muslim.
  2. Tamyiz (Hamba yang sudah mengetahui mana perbuatan yang baik dan mana yang buruk)
  3. Tidak berhadas besar: Mandi janabah diwajibkan oleh hadits-hadits utama. berwudhu tidak bisa memurnikan hadats besar.
  4. Menggunakan air mutlaq (air suci yang mensucikan): Menggunakan air yang musta’mal atau mutanajjis melanggar aturan kebersihan air, membatalkan wudhu.
  5. Tidak ada yang menghambat masuknya air ke anggota wudhu. seperti lem, cat, atau sejenisnya,
  6. Memiliki pemahaman yang mendalam tentang rukun dan sunnah wudhu: Penting juga bagi siapa pun yang berwudhu untuk memahami perbedaan antara amaliyah yang fardhu dan amaliyah yang sunnah.

Kriteria ini dimasukkan untuk memastikan bahwa seseorang mengetahui apa yang perlu dilakukan dan apa yang bisa dilewati. Kesalahan dalam melakukan praktik wudhu ini dapat membatalkan wudhu karena ketidaktahuan mana yang wajib wudhu dan mana yang tidak. Jadi jangan lewatkan rukun wudhu sekalipun hanya Doa setelah Wudhu.

Doa Setelah Wudhu Singkat dan Artinya (Arab, Latin, Terjemah)

Setelah merampungkan wudhu maka seorang hamba disunnahkan untuk berdo’a dengan Doa setelah Wudhu sebagaimana dibawah ini :

اَشْهَدُ اَنْ لَااِلٰهَ اِلَّااللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًاعَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنِىْ مِنَ التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَلْنِىْ مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ، وَجْعَلْنِيْ مِنْ عِبَادِكَ الصَّالِحِيْنَ

Teks latin: Asyhadu allaa ilaahah illallaah wahdahuu laa syariika lahuu wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa rasuluh. Allaahummaj’alnii minat tawwaabiina waj’alnii minal mutathahhiriina, waj’alnii min ‘ibadikash shaalihiin.

Artinya: “Aku bersaksi, tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Tunggal, tiada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan Utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku orang yang bertaubat dan jadikanlah aku orang yang suci dan jadikanlah aku dari golongan hamba-hamba Mu yang shalih.”

Dalil atau Hadis Terkait Sholat Setelah Wudhu

Dalam hal Doa setelah Wudhu harus dipahami khususnya bagi seorang hamba muslim. karena saudara-saudara muslim sering membicarakan hal ini.

Padahal Nabi Muhammad SAW sangat menganjurkan shalat setelah wudhu, seperti yang tertuang dalam hadits di bawah ini.

Hadits pertama diriwayatkan oleh Muslim, Abu Dawud, dan Ahmad.

مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ يَتَوَضَّأَ فَيَسْبِغُ اْلوُضُوْءَ ثُمَّ قَالَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ إِلَّا فُتِحَتْ لَهُ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ الثَّمَانِيَةَ يَدْخُلُ مِنْ أَيِّهَا شَاءَ

Artinya: “Tidaklah salah seorang di antara kalian berwudhu dengan menyempurnakan wudhunya kemudian ia membaca doa (yang artinya) ‘Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya’ kecuali dibukalah delapan pintu surga untuknya yang dapat ia masuki dari mana saja ia mau.” (HR. Muslim, Abu Dawud dan Ahmad).

Hadits yang Kedua Diriwayatkan oleh Tirmidzi

مَنْ تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ ثُمَّ قَالَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اللَّهُمَّ اجْعَلْنِى مِنَ التَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنِى مِنَ الْمُتَطَهِّرِينَ فُتِحَتْ لَهُ ثَمَانِيَةُ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ يَدْخُلُ مِنْ أَيِّهَا شَاءَ

Artinya : “Barangsiapa berwudhu dengan menyempurnakan wudhunya kemudian ia membaca doa (yang artinya) ‘Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang yang bertaubat dan jadikanlah aku termasuk orang yang mensucikan diri.’ Maka dibukalah delapan pintu untuknya delapan pintu surga yang dapat ia masuki dari mana saja ia mau.” (HR. Tirmidzi; hadits shahih).

 

Dua hadis atau dalil shahih tersebut di atas bisa menjadi rekomendasi bagi seorang hamba muslim.

Namun, jika seorang Muslim memilih untuk tidak menggunakan Doa setelah Wudhu, kamu juga tidak boleh menyalahkannya.

kamu dapat mempelajari tentang tujuan wudhu dan apa yang menjadi rukun wudhu sebelum melafalkan Doa setelah Wudhu.

Sebelumnya, penulis menyatakan permintaan maaf atas kata-kata yang tidak sesuai dengan buku atau pandangan ulama’ tentang doa setelah wudhu.

Jika ada kesalahan dari pembahasan di atas, kami mohon bimbingannya. Saya ucapkan terimakasih.