Doa Nabi Yunus Ketika Menghadapi Sebuah Musibah dari Allah
Doa Nabi Yunus Ketika Menghadapi Sebuah Musibah dari Allah

Doa Nabi Yunus Ketika Menghadapi Sebuah Musibah dari Allah

Nabi yunus terkenal dengan kisahnya yang mendapat hukuman dengan ditelan ikan paus besar, ia memohon ampunan dengan berdoa yang kalimatnya sekarang disebut doa nabi yunus.

Yunus merupakan salah satu utusan Allah cukup terkenal karena kisah dan perjalanannya ketika berdakwah menyebarkan agama Islam sering diceritakan di dalam kitab suci Al – Qur’an. Tidak tanggung – tanggung, bahkan namanya dijadikan menjadi nama salah satu surat dalam kitab suci agama islam ini.

Ia berasal dari sekitar abad ke-8 setelah masehi, lebih tepatnya setelah masa kenabian nabi ilyas dan ilyasa. Yunus dikisahkan berasal dari negara palestina, pada waktu itu masih disebut dengan nama negeri syam.

Allah mengutusnya untuk menyerukan kebenaran kepada para penduduk ninawa agar mau menyembahnya. Kota ninawa sendiri merupakan kota yang sekarang terletak di Mosul, Irak. Namun, dikisahkan setelah berdakwah di ninawa yunus ditolak sampai akhirnya ia meninggalkan kaumnya.

Karena mengingkari perintah yang diberikan Allah SWT, kemudian Allah memberikan hukuman kepada yunus yaitu dengan ditelan hidup – hidup oleh ikan paus besar di dalam perjalanannya meninggalkan kota ninawa. Ia pun hidup di dalam ikan paus selama 40 hari.

Di dalam perut ikan paus tersebut ia menyesali perbuatannya dan meminta ampunan kepada Allah dengan cara melafalkan bacaan disebut doa nabi yunus. Hal ini mengajarkan kepada kita mengenai hawa nafsu yang mengalahkan logika, sehingga tidak berpikir dulu sebelum bertindak dan akhirnya mendatangkan penyesalan.

Konsekuensi didapat dari melakukan tindakan ceroboh seringkali lebih terasa menyakitkan bagi kita. Hal tersebut juga dirasakan yunus sampai akhirnya ia menyesali perbuatannya dan berdoa kepada Allah dengan doa nabi yunus.

Perjalanan Dakwah Nabi Yunus

Seperti sudah disebutkan sedikit dia atas, sebagai seorang nabi, Yunus diutus Allah untuk memperbaiki akhlak dari penduduk kota Ninawa tersesat karena menyembah patung berhala agar kembali ke jalan kebenaran serta taat kepada Allah SWT sebagai satu – satunya tuhan pencipta seluruh kehidupan.

Kemudian, setelah mendapatkan perintah ia segera bergegas dan mencoba untuk menemui penduduk ninawa yang pada waktu itu sedang melakukan penyembahan patung berhala.

Layaknya perjuangan dakwah nabi dan rasul lainnya untuk memperbaiki akhlak sebuah kaum, ia juga mendapatkan penolakan dari penduduk ninawa. Penduduk ninawa lebih memilih untuk menyembah berhala yang diturunkan dari nenek moyang mereka dan menganggap bahwa yunus tidak penting dan tidak mereka percayai kenabiannya.

Bahkan, mereka sempat menghina dan mengolok – olok nabi yunus beserta ajaran yang ia bawakan kepada mereka. Kemudian Allah memerintahkannya untuk memberitahukan kepada kaumnya bahwa mereka akan mendapatkan azab jika tidak mematuhi perintahnya.

Walaupun ia sudah memberitahukan hal tersebut kepada kaumnya, namun mereka tetap saja tidak percaya dan tidak mau beriman kepada agama milik Allah ini. Alhasil yunus pun marah serta pergi meninggalkan kaumnya dan tidak mengharapkan lagi keimanan dari para penduduknya.

Kemudian, setelah mereka menyadari nabi yunus benar – benar pergi, maka azab diturunkan oleh Allah kepada para penduduk kota ninawa. Mereka akhirnya menyadari bahwa azab ini datangnya dari Allah karena mereka tidak mau patuh dan taat kepadanya.

Takut atas kepedihan azab yang Allah berikan, mereka akhirnya memilih untuk bertobat dan kembali ke jalan benar. Ternyata allah melihat ketulusan dari tobat yang dilakukan oleh penduduk kota ninawa karena takut kepadanya.

Hukuman dari Allah Kepada Nabi Yunus

Kemudian, Allah menghentikan azab yang telah diberikan kepada penduduk kota ninawa dan membuktikan salah satu sifatnya yaitu Al ghafur atau maha mengampuni hambanya yang mau bertobat dan kembali ke jalan lurus.

Peristiwa itu juga diabadikan dalam Al – Qur’an yaitu surat yunus ayat 98. Karena masih dalam keadaan marah dan bertindak menggunakan nafsu tanpa berdasarkan pada logika, ia meninggalkan kaumnya padahal Allah belum mengizinkannya untuk meninggalkan mereka.

Hal ini tentunya mencoreng namanya sendiri sebagai nabi karena tidak mau mengikuti perintah Allah dan lebih mementingkan ego sendiri dengan meninggalkan seluruh kaumnya. Ia kemudian bergegas pergi ke tepi laut untuk menaiki sebuah kapal. Tiba – tiba kapal yang dinaikinya oleng karena terombang ambing ombak besar di tengah laut.

Untuk mengatasinya, para penumpang memutuskan untuk mengurangi barang bawaan mereka dengan melemparkannya ke tengah laut. Ternyata upaya itu saja tidak cukup, perahu masih tetap terombang ambing karena kelebihan muatan.

Kemudian para penumpang sepakat untuk membuat undian dan mengurangi beban perahu dengan cara melempar salah satu penumpang ke laut. Setelah diundi selama berkali – kali, nama yang keluar selalu menunjukan nama nabi yunus.

Jadi mau tidak mau ia harus pasrah untuk dilemparkan ke laut. Kemudian, tidak lama setelah ia jatuh ke kedalaman laut. Allah mengirimkan seekor ikan paus dan memerintahkannya untuk menelannya tanpa perlu melukainya sebagai hukuman karena telah meninggalkan kaumnya yang ternyata mau beriman kepada Allah.

Pelajaran yang Dapat Kita Ambil dari Kisah Nabi Yunus

Ketika berada di dalam perut ikan paus, ia tidak bisa melihat apapun selain kegelapan, dan lagi tidak ada makanan yang dapat ia konsumsi di dalam perut ikan tersebut. Kemudian ia akhirnya menyadari bahwa semua ini merupakan konsekuensi dari perilaku tidak sabar dalam menghadapi kaum penduduk kota ninawa.

Setelah menyadari hal tersebut, ia akhirnya merenungi kesalahannya dan meminta ampunan dari Allah SWT dengan membaca doa nabi yunus secara terus menerus di dalam perut ikan paus beserta mengharapkan untuknya supaya segera diberikan ampunan oleh Allah.

Hal ini juga diabadikan dalam Al – Qur’an yaitu pada surat Al – Anbiyaa ayat 87 – 88 yang memiliki arti sebagai berikut. “Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap,

“Bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim.”–Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari pada kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman.” (QS. Al Anbiyaa’: 87-88).

Kemudian setelah 40 hari berada di dalam perut ikan paus dengan senantiasa memanjatkan ampunan kepada Allah yang disebut dengan doa nabi yunus ini, akhirnya ia diperkenankan untuk keluar dari dalam perut ikan paus tersebut.

Kemudian Allah memerintahkan ikan paus tersebut untuk memuntahkan nabi yunus di pinggir laut yang tandus. Karena 40 hari tidak mengonsumsi apapun, ia keluar dalam kondisi sakit, akhirnya Allah menumbuhkan buah labu untuk ia konsumsi dan memberikannya tenaga untuk kembali menemui kaumnya.

Bacaan Doa Nabi Yunus

Selama dalam perut ikan paus tersebut ia selalu memanjatkan doa nabi yunus dan mengharapkan ampunan dari Allah SWT karena telah berbuat salah dengan tidak mematuhi perintahnya.

Hari demi hari nabi yunus habiskan di dalam perut ikan paus tersebut dengan selalu berzikir dan membaca doa nabi yunus agar ia bisa segera diampuni dan bisa kembali menjalankan tugasnya sebagai nabi yaitu untuk memperbaiki yang salah dan menyempurnakan akhlak umat manusia.

Tidak lama setelah doa nabi yunus yang ia selalu panjatkan diterima oleh Allah, dan dimuntahkan oleh paus serta diberi buah labu untuk dikonsumsi, ia segera bergegas untuk menemui kembali kaumnya karena Allah telah menerima keimanan mereka dan juga memberikan mereka kenikmatan hidup sampai pada waktu tertentu.

Kemudian ia melanjutkan dakwahnya dengan mengajak penduduk kota ninawa untuk taat dan patuh terhadap perintah tuhan Allah pencipta seluruh alam. Doa nabi yunus yang ia panjatkan tersebut membantunya untuk memohon ampun kepada Allah atas dosa yang pernah diperbuat sebelumnya.

Sementara doa nabi yunus sendiri berbunyi dalam latin sebagai berikut “Lailaha illa Anta subhanaka inni kuntu minadhdhalimin.” Lafal ini juga tentunya memiliki arti dalam bahasa Indonesia yaitu “Tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim.”

Keutamaan dari Membaca Doa Nabi Yunus

Bacaan tersebut bukan tidak memiliki arti, doa nabi yunus ini memiliki banyak manfaat dan keutamaan jika diamalkan oleh kalian. Dengan membaca doa ini, nabi yunus yang sedang dihukum di perut ikan saja diampuni kesalahannya oleh Allah, apalagi kalian yang juga ingin diampuni dosa – dosa dan kesalahan dari perbuatan sebelumnya.

Berikut keutamaan dari membaca doa ini.

  1. Pengakuan tauhid bahwa tuhan Allah SWT hanya ada satu dan merupakan tuhan yang agung.
  2. Pengakuan terhadap dosa – dosa yang pernah dilakukannya baik dibuat secara sengaja maupun tidak sengaja.
  3. Memohon ampunan kepada Allah SWT atas dosa – dosa yang juga pernah dilakukan sebelumnya.

Selain keutamaan, ada juga manfaat dari mengamalkan doa nabi yunus ini. Karena namanya manfaat pastinya hal tersebut akan menguntungkan untuk kita sebagai hambanya. Berikut beberapa manfaat luar biasa dari membaca doa ini.

  1. Dikabulkan hajatnya oleh Allah SWT

Nabi yunus sendiri membaca doa ini ketika ia sedang berada di dalam perut ikan paus dan berharap untuk segera diampuni kesalahannya oleh Allah SWT. Jika kamu membaca doi ini, hajat atau keinginan kamu juga akan dikabulkan layaknya hajat nabi yunus.

  1. Mendapat ganjaran pahala seperti mati syahid

Setiap muslim pastinya menginginkan untuk meninggal dalam keadaan baik, salah satunya meninggal dengan mati syahid. Sebab Allah menjanjikan surga bagi orang – orang yang mati dalam keadaan sahid.

Al-Hakim oleh Sa’ad bin Abi Waqash meriwayatkan bahwa membaca doa ini selama 40 kali ketika sedang sakit, maka meninggalnya orang tersebut akan mendapatkan pahala seperti mati syahid.

  1. Diberikan kekuatan dalam menghadapi cobaan

Allah memberikan ujian kepada hambanya yang beriman guna meningkatkan derajatnya. Allah juga tidak pernah memberikan ujian atau cobaan yang melebihi kemampuan hambanya. Membaca doa ini akan membantu muslim lebih kuat dan tegar menghadapi setiap ujian.

Cara Mengamalkan Bacaan Doa Nabi Yunus

Melihat berbagai macam keutamaan dan manfaat tersebut, pastinya kamu tertarik untuk mengamalkannya sehingga bisa ikut merasakan kenikmatan yang akan diberikan oleh Allah bukan? Tidak perlu pusing, berikut kami berikan cara mengamalkan doa ini.

Banyak pendapat ulama mengenai hal ini, ada yang membacanya sama seperti nabi yunus yaitu sebanyak 40 kali setelah selesai salat subuh, namun ada juga pendapat untuk membacanya sebanyak 1000 kali sebagai bentuk permohonan ampunan dari segala dosa – dosa.

Dari kedua pendapat tersebut tidak ada yang salah, akan lebih jika kamu melakukan keduanya. Namun, hal yang pasti adalah untuk tetap membaca doa nabi yunus setiap hari agar mendapatkan manfaat sama seperti didapatkan nabi yunus.