Doa Agar Dagangan Laris, Rahasia yang Bikin Kamu Cepat Kaya
Doa Agar Dagangan Laris, Rahasia yang Bikin Kamu Cepat Kaya

Doa Agar Dagangan Laris, Rahasia yang Bikin Kamu Cepat Kaya

Berbisnis ternyata juga diatur dalam Islam, bahkan ada doa agar dagangan laris. Bisa dibilang doa ini akan jadi pelet halal, dimanfaatkan sebagai penarik calon kustomer agar mau beli dagangan kamu.

Bisnis, berjualan, berdagang merupakan ide termudah serta tidak memerlukan gelar, modal, pengalaman, dan keterampilan lain. Semua orang bisa menjalankannya, terpenting punya niat serta konsisten saat menjalani pekerjaan satu ini.

Berdagang di masa kini sudah jauh lebih mudah dibanding saat Rasulullah dulu. Di masa kini para pedagang bisa memakai internet untuk menjangkau pelanggannya, sementara zaman dahulu seseorang harus berjalan jauh.

Mungkin, kamu mulai berpikir bahwa bisnis lancar, itu berkat internet yang bantu tarik pembeli. Padahal tanpa internet, kamu tetap mampu mencapai kesuksesan berbisnis dengan membaca doa agar dagangan laris pembeli.

Ini tentu sesuai, pada zaman dahulu Rasulullah merupakan seorang pedagang hebat yang punya banyak pelanggan. Padahal, pada zamannya belum ada internet, ditambah lagi untuk mendapat pembeli harus berjalan menyusuri gurun.

Dalam islam, manusia diajarkan bagaimana caranya berdagang yang baik dan sesuai anjuran. Bukan hanya itu, islam juga mengajarkan batasan mengambil keuntungan saat berdagang agar tidak terlalu serakah hingga dagangannya berkah.

Tentunya, setiap orang yang berdagang tidak lain ingin mencapai tujuan yakni keuntungan. Terkadang banyak orang lupa dan khilaf sehingga mengambil keuntungan sangat banyak hingga terkesan rakus di mata para pembelinya.

Oleh sebab itu, Islam mengajarkan kamu etika, batasan mengambil untung, dasar hukum, hingga doa agar dagangan laris. Semua ini dilakukan agar kamu bisa berdagang sesuai anjuran serta yang dicontohkan Rasulullah.

Dasar Hukum Kegiatan Jual Beli Barang Dagangan

Tidak mungkin Rasulullah SAW mencontohkan hal kepada pengikutnya, tanpa didasari asas hukum. Seperti jual beli, berjualan, berbisnis, semuanya ini telah dituliskan terutama pada kitab AlQur’an, hadist, serta berbagai sabda rasul.

Situasi menyerahkan serta memindah tangankan barang seseorang yang dipercaya atas hukum islam dan negara. Penyerahannya dilakukan setelah mendapat persetujuan atau kerelaan dari kedua belah pihak yang mengambil keputusan pertukaran bendanya.

Dasar hukum dari kegiatannya mengambil dari Al-Baqoroh ayat 275 yakni sunnah dan ij’ma. Di mana terdapat persyaratan dari diperbolehkannya kegiatan ini yakni tidak dibarengi dengan riba, maupun hal haram lainnya.

Allah juga menganjurkan umat-Nya selalu baca doa agar dagangan laris sebelum mulai buka toko. Ini dimaksudkan agar dagangannya ramai pembeli serta memberi kelancaran selama kegiatan dagang dilakukan.

Hukum dari jual belinya makin ditajamkan oleh Al-Nisa 29 yang menulis bahwa sama-sama manusia tidak diperbolehkan makan harta sesame lainnya. Kecuali lewat niaga yang berdasar sama-sama suka dan sesuai aturan.

Selanjutnya, jual beli tidak hanya sampai di masa Rasulullah saja, tapi juga hingga kini. Di masa sekarang banyak platform pendukung dari kegiatan jual beli online, bagaimana hukumnya?.

Tidak hanya pedagang toko fisik saja yang boleh mengamalkan doa agar dagangan laris, tapi juga pedagang-pedagang online. Untuk dasar hukum perdagangan online sendiri adalah diperbolehkan dengan suatu ketentuan.

Praktik Jual Dagangan yang Diharamkan Islam

Jual beli atau berdagang merupakan kegiatan niaga yang sudah dilakukan sejak dahulu kala. Ini juga jadi pekerjaan yang paling dimuliakan Allah dan dijadikan kegiatan utama Nabi SAW dalam mencari rezeki.

Oleh sebab itu, kamu sebagai umat islam memahami hukum dagang dinilai jadi hal paling penting. Apalagi kebiasaannya itu tidak mungkin terpisah dari kehidupan manusia di masa sekarang.

Mungkin diantara kamu masih ada yang belum paham arti berdagang. Berdagang atau dagang merupakan kegiatan niaga, tukar menukar barang memakai alat tukarnya yang sah seperti uang.

Biasanya seseorang akan memakai berbagai cara agar banyak orang tertarik dengan dagangannya. Satu-satunya cara yakni metode halal yakni menengok ajaran rasul baca serta mengamalkan doa agar dagangan laris.

Namun, perlu kamu tahu bahwa tidak semua hal di dunia ini bisa diperjualbelikan sehingga hukumnya adalah haram. Dikatakan haram karena dagangan tidak memenuhi rukun, serta syarat berdagang yang diajarkan Rasulullah.

Misalnya seperti Maisir atau sejenis permainan undian, di mana pembelinya memakai uang untuk bertaruh. Ini dikarenakan perdagangan tersebut berdasarkan untung-untungan atau keberuntungan seseorang, sehingga terlihat mirip berjudi.

Selanjutnya, Gharar, transaksi tanpa mengetahui kondisi barang yang diperjualbelikan. Transaksi tersebut wajib dihindari karena bisa merugikan satu pihak, contohnya menjual buah yang masih di pohon.

Tadlis atau menutupi identitas produk kepada pembelinya, contoh termudahnya adalah mengurangi timbangan barang. Model dagang ini tidak bertahan lama, malah bangkrut meskipun sudah mengamalkan doa agar dagangan laris.

Selanjutnya adalah dua contoh yang sangat sering dijumpai yakni riba dan ghabn. Riba merupakan pemberi pinjaman dengan menerapkan bunga, sedangkan ghabn adalah penjual yang menaikkan harga di atas pasarannya.

Batasan Mengambil Untung Atas Dagangan

Sebagai pekerjaan Nabi dan termasuk ke dalam kegiatan suci yang bisa membawa kamu ke surga. Kamu tidak boleh sembarangan dalam melakukan kegiatannya, termasuk saat mengambil keuntungan dari transaksi jual belinya.

Pada beberapa fatwa dijelaskan bahwa tidak ada batasan dari keuntungan, karena hal itu adalah rizki. Terkadang Allah memberi rizki berlimpah kepada manusia, hingga akhirnya bisa mengantongi keuntungan 100%.

Namun, kadang juga Allah memberi keuntungan yang tidak sesuai keinginan karena beberapa hal. Untuk itu, pedagang muslim dianjurkan membaca doa agar dagangan laris dan balik modal sehingga bisa berdagang lagi.

Berbeda dengan hal di atas, Allah melarang umat-Nya memonopoli perdagangan dan sengaja mengambil untung besar-besaran. Sebagai contoh pandemi kemarin membuat orang-orang berburu menimbun masker untuk dijual dengan harga berkali-kali lipat.

Jika menurut sebagian ulama, pedagang sebaiknya menetapkan batasan untungnya sebesar sepertiga dari modalnya. Hal ini juga berdasar Sabda Nabi yang mengatakan bahwa sepertiga sudahlah banyak.

Namun, ada juga situasi di mana seseorang seringkali beli barang dengan harga rendah dan dijual kembali pada waktu yang tepat. Ini membuat harga dagangan bisa berkali-kali lipat dan keuntungan banyak.

Hal di atas bukan bermaksud riba ataupun apa, tapi bisa saja setelah membaca doa agar dagangan laris timbul suatu kondisi. Kondisi tersebut yang akhirnya membuat dagangan kamu bisa mendatangkan keuntungan.

Bisa disimpulkan bahwa, islam tidak menuntut seseorang untuk mengambil keuntungan yang sesuai dengannya. Asalkan tidak ada transaksi haram diantara jual belinya, ditambah lagi mengikuti syarat jika ingin mengambil keuntungan besar.

Keutamaan Orang yang Memiliki Dagangan

Memiliki profesi yang sama dengan Rasul beserta para sahabatnya menjadi kehormatan tersendiri. Apalagi pedagang jujur, sabar, dan ramah didoakan serta dimuliakan oleh Rasulullah secara langsung.

Sebagian orang memandang profesinya hanya sebelah mata sebagai pekerjaan biasa yakni menjual serta menawarkan dagangan ke orang-orang. Pada awalnya tentulah begitu, tapi sesudah mengamalkan doa agar dagangan laris semuanya berubah.

Ada keutamaan yang harus kamu tahu dibalik seorang penjual seperti dikumpulkan bersama name-nabi dan syuhada. Namun, ada syaratnya seperti pedagang harus amanah, jujur, serta memiliki sifat Al-Amin.

Allah juga mengatakan bahwa hasil dari berdagang adalah sebaik-baiknya penghasilan. Sebaik-baiknya pendapatan hasil berdagang didatangkan dari seorang yang jujur, tidak khianat, serta tepat janji layaknya menyegerakan pelunasan hutang.

Jika mengamalkan doa agar dagangan laris kamu juga akan membuka pintu-pintu rezeki lainnya. Allah mengatakan bahwa dengan berdagang kamu bisa membuka Sembilan dari sepuluh pintu rezeki.

Oleh sebab itu, kamu perlu menjadi pedagang yang baik bukan pedagang-pedagang durjana. Dengan begitu, dagangan akan laris, diberi kelimpahan rezeki, dan berbagai hal baik lainnya.

Etika Seseorang Saat Berjualan Hingga Dagangan Laris

Berjualan memanglah kegiatan yang tidak bisa dihindari sehari-harinya, sehingga kamu perlu mengerti dan memahami etikanya. Etika juga sangat berpengaruh bagi kelancaran, serta tingkat kelarisan dagangan seseorang.

Pertama adalah niat karena Allah, jika niatnya berbeda dari awal dagangan tidak akan dilirik pelanggan. Namun, saat niatnya telah sesuai tapi masih belum dilirik, bisa coba doa agar dagangan laris.

Selanjutnya adalah selalu berkata jujur dihadapan para pelanggan, dengan sendirinya pelanggan-pelanggan akan menilai bagaimana cara kamu berdagang. Jika jujur, pelanggan akan merasa nyaman sehingga balik lagi membeli dagangan kamu.

Kemudian adalah bersikap ramah tamah kepada para pembeli, sikap ini menjadi penilaian utama seseorang. Jika kamu bersikap ramah tamah seseorang mungkin akan menjadi pelanggan tetapmu.

Persaingan sehat, tidak sama-sama menjelekkan dagangan lain juga jadi etika utama saat berjualan. Apalagi jika dibarengi doa agar dagangan laris, tanpa harus menjatuhkan orang lain, produkmu akan segera habis terjual.

Tidak lupa memberi hak orang lain setelah mendapat keuntungan. Seperti diketahui bahwa ada hak milik orang lain dalam harta yang kamu miliki, dan hak-hak itu harus dikeluarkan bukan ditimbun.

Memberi upah karyawan sesuai waktu yang telah dijanjikan juga menjadi etika tersendiri. Bukan hanya tepat waktu, tapi juga berikan upah sesuai kinerja dari karyawan, tidak boleh semua dipukul rata.

Terpenting adalah menjaga etika kepada Allah dengan tidak melupakan solat 5 waktunya. Seringkali seseorang asyik berdagang hingga lupa melaksanakan ibadah, padahal ibadahlah yang membantu kamu.

Doa Agar Dagangan Laris Adalah Kunci Cepat Kaya

Sebenarnya doa seperti apa yang bisa membuat dagangan seseorang laris? Mungkin kamu tidak mempercayainya bahwa doa-doa nyata dan benar adanya bisa jadikan dagangan kamu laris manis habis dibeli.

اَللَّهُمَّ رَضِّنِيْ بِقَضَائِكَ، وَبَارِكْ لِيْ فِيْمَا قُدِّرَ لِيْ حَتَّى لَا أُحِبَّ تَعْجِيْلَ مَا أَخَّرْتَ وَلَا تَأْخِيْرَ مَا عَجَّلْتَ”. Makna doanya adalah seseorang meminta ridha berdagang kepada Allah agar dagangannya dilariskan.

Doa tersebut bisa dibilang pellet halal yang bisa digunakan pedagang muslim dalam menggaet pembeli. Dengan doa agar dagangan laris ini juga, keuntungan atau penghasilan dari berdagang menjadi lebih berkah.

Berbeda jika kamu memakai pellet dari seorang dukun atau orang-orang pintar lainnya. Meminta penglaris berupa jin untuk memikat pembeli, padahal nantinya orang-orang akan menyadari hal itu.

Hal itu juga nantinya jadi boomerang, hingga membuat usaha tutup, terkena azab dunia, dan akhirat. Jika dibayangkan tentu sangat mengerikan, apalagi jika kamu menerimanya nanti di akhirat.

Oleh karenanya lebih baik memakai sesuatu yang halal dan dianjurkan Allah. Usaha akan jauh lebih aman, bahkan bisa besar dan dikenal masyarakat luas serta mendapat ganjaran surga bagi pedagang jujur.

Berdagang merupakan kegiatan yang dimuliakan Allah, Rasul, hingga para sahabat-Nya. Oleh karenanya, diturunkan doa agar dagangan laris yang bisa diamalkan oleh para pedagang masa kini.